
Peria, paria, atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis. Peria memiliki banyak nama lokal, di daerah Jawa di sebut sebagai paria, pare, pare pahit, pepareh. Di Sumatra, peria dikenal dengan nama prieu, fori, pepare, kambeh, paria. Orang Nusa Tenggara menyebutnya paya, truwuk, paitap, paliak, pariak, pania, dan pepule, sedangkan di Sulawesi, orang menyebutnya dengan poya, pudu, pentu, paria belenggede, serta palia. Tumbuhan paria memiliki bentuk bulat memanjang dengan permukaan bergerigi berwarna hijau. Panjangnya sekitar 8-30 cm, dan daunnya tunggal dengan letak yang berseling. Di dalam daging buah paria terdapat biji yang bergerombol. Sayur yang terkenal akan rasa pahitnya ini bisa dikonsumsi langsung sebagai rebusan, dijadikan tumisan, atau sebagai pelengkap dalam masakan lain. Jika kamu tertarik menanam sayur ini, berikut adalah cara budidaya paria yang bisa kamu lakukan:
1.Pemilihan Lokasi

Pilih lokasi yang menerima sinar matahari penuh, setidaknya 6-8 jam sinar matahari sehari. Pastikan tanah memiliki drainase yang baik ya. Hal tersebut perlu diperhatikan guna untuk menghindari genangan air.
2.Persiapan Tanah

Gemburkan tanah dengan mencampurkannya dengan kompos atau pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan dan struktur tanah. Pastikan pH tanah berada dalam kisaran 6,0 hingga 7,0, yang cocok untuk paria.
3.Pemilihan Benih

Pilih benih paria yang berkualitas dari sumber yang terpercaya. Kamu juga dapat menggunakan benih yang kamu kumpulkan dari buah paria yang sudah matang. Garuda Seed juga menyediakan benih paria yang berkualitas. Untuk mendapatkan produksi paria yang berkualitas tinggi, kamu bisa gunakan benih paria dari Garuda Seed.
4.Penanaman Benih

Tanam benih paria dengan kedalaman sekitar 2,5 cm hingga 5 cm. Kamu dapat menanam beberapa benih bersamaan dan kemudian merampingkannya nanti.
5.Penyiraman

Siram benih dengan lembut setelah menanam. Pastikan untuk menjaga kelembaban tanah selama masa perkecambahan.
6.Pemupukan

Berikan pupuk yang cocok untuk sayuran atau pupuk organik ringan sesuai dengan petunjuk pada label. Pemupukan sebaiknya dilakukan saat tanaman mulai berbunga.
7.Perawatan

Periksa tanaman secara teratur untuk tanda-tanda hama dan penyakit, dan ambil langkah-langkah untuk mengendalikannya jika diperlukan. Pastikan untuk menjaga kelembaban tanah dan menyiram tanaman secara teratur, terutama selama cuaca panas.
8.Panen Paria:

Paria biasanya siap dipanen dalam 50-60 hari setelah penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhan. Kamu bisa memanen paria ketika buahnya mencapai ukuran yang diinginkan dan mulai berwarna kuning. Gunakan pisau tajam atau tangan kamu untuk memotong buah dari tanaman.
Dengan merawat tanaman paria dengan baik, kamu akan dapat menikmati panen yang melimpah dan buah yang dapat digunakan dalam berbagai resep masakan. Pastikan untuk merawat tanaman secara teratur dan memberikan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhanmu ya. Selamat bertani teman-teman!
Yuk, Budidaya Paria Menggunakan Benih Garuda Seed!
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan cara sukses budidaya paria dengan mudah. Selamat mencoba ya teman-teman! Jika kamu ingin coba mempraktekan artikel di atas, kamu bisa membeli Benih Garuda Seed di toko pertanian atau e-commerce kesayanganmu. Belanja disini.